Laporan praktikum
PENGUAT SIGNAL LEMAH
Dimas adi surya (1307256 )
Prodi PENDIDIKAN TKNIK ELEKTRONIKA
Jurusan TEKNIK ELEKTRONIKA
Fakultas TEKNIK
Universitas negeri padang
2014
A. TUJUAN
•
Memahami
konsep signal audio flow pada peralatan audio.
•
Mengetahui
dan mempelajari penguat sinyal lemah yang dilakukan rangkaian operasional
amplifier.
•
Mengetahui
karakteristik penguatan yang dilakukan IC741.
•
Mengetahui
dan mempelajari cara resistansi input, resistansi output dan faktor penguatan
dari konfigurasi rangkaian penguat percobaan ini.
B.
ALAT DAN BAHAN
1.
Power supply.
2.
AFG.
3.
Osiloskop.
4.
Multimeter.
5.
Kabel-kabel.
6.
Breadboard.
7.
IC LM741 X1.
8.
Elco 1µf / 50V X1.
9.
Pot 100K X1.
10.
Resistor 100K X2.
11.
Resistor 1K X1.
C.
TEORI SINGKAT
Signal
audio adalah signal suara yang bekerja pada range frekuensi 20 HZ- 20 KHZ yang
mampu direspon oleh alat pendengar manusia(telinga). Signal audio analog yang
mampu didengar oleh alat pendengar manusia ini dapat direproduksi melalui
peralatan elektronik yang dikenal dengan audio amplifier.
Peralatan
audio merupakan peralatan elektronik tertua didunia sejak ditemukannya komponen
elektronik penguat tabung hampa dan kemudian ditemukannya transistor dengan
bahan semikonduktor yang berfungsi sebagai penguat sinyal listrik analog dan
mampu melakukan penguatan hingga ribuan kali penguatan, hingga sekarang
ditemukannya peralatan elektronik terintegrasi (IC) yang dapat melakukan
penguatan seperti tabung hampa dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya.
Dalam
semua bidang teknologi audio, desibel digunakan untuk mengekspresikan tingkatan
sinyal dan perbedaan tekanan suara, daya, tegangan, dan arus. Alasan decibel
yang demikian ini berguna untuk mengukur perbandingan dalam cakupan angka-angka
kecil untuk menyatakan suatu besaran. Desibel juga bisa di pertimbangkan dari
pandangan segi psychoacoustical untuk menghubungkan secara langsung tujuan
stimuli yang paling berhubungan dengan perasaan pendengaran manusia.
Peralatan
audio amplifier banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti alat
pemutar compact disk (CD) dan penguat suara, pengeras suara di masjid,
teknologi sistem tata suara panggung/band yang dikenal dengan sound system,
bahkan system audio broadcasting audio di studio radio dan televisi. Peralatan
audio dapat dikatagorikan menjadi beberapa bagian antara lain :
1
Peralatan reproduksi audio yang berfungsi untuk
menghasilkan sumber signal suara seperti CD player, tape player, radio
penerima, microphone, synthesizer, audio simulator dan lain-lain.
2
Peralatan pre-amplifier berfungsi sebagai penguat
awal yang akan memperkuatkan signal audio yang dihasilkan oleh peralatan
reproduksi sehingga level signal menjadi besaran tertentu.
3
Peralataan filter berfungsi sebagai pengaturan nada
yang akan bekerja melewatkan atau memotong frekuensi tertentu dengan konsep low
band filter atau high band filter.
4
Peralatan penguat daya berfungsi sebagai penguat signal besar yang akan
menggerakan pengeras suara (loudspeaker) dan merubah besaran listrik menjadi
besaran akustik yang dapat didengar oleh telinga. Kekuatan signal akustik yang
akan didengar oleh telinga manusia tergantung dari besar diameter loudspeaker
dan kekuatan daya dari sistem penguat daya.
Secara
umum dan sederhana blok diagram audio dapat dilihat pada gambar berikut ini:
Di
dalam jobsheet pertama ini kita akan coba mempraktekan bagaimana penguat awal
bekerja. Penguat awal atau biasa disebut dengan preamplifier (Pre-Amp) merupakan
bagian dari sistem audio akan memperkuatkan signal yang dihasilkan dari
peralatan reproduksi audio. Signal yang dihasilkan oleh peralatan reproduksi
yang masih lemah akan diperkuatan ke dalam besaran dan gangguan signal(nois).
Penguat awal yang menggunakan IC operasional amplifier(OP-AMP) dikarenakan
sistem ini lebih gampang didalam perakitan dan rendah terhadap gangguan signal
(nois).
Penguat
operasional adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu
keluaran. Op-amp biasa terdapat dipasaran berupa rangkaian terpadu(integrated
circuit-IC). Dalam bentuk paket praktis IC seperti tipe 741 seperti pada
gambar di bawah ini:
Gambar
2. Rangkaian dasar penguat operasional
IC
741 memiliki masukan tak membalik v+ (non-inverting), masukan membalik v-
(inverting) dan keluaran vo. Jika isyarat masukan dihubungkan dengan masukan
membalik (v-), maka pada daerah frekuensi tengah isyarat keluaran akan “
berlawanan fase ” (berlawan tanda dengan isyarat masukan). sebaliknya jika
isyarat masukan dihubungkan dengan masukan tak membalik(v+), maka isyarat
keluaran akan “ sefase ”. sebuah Op-Amp biasanya memerlukan catu daya 15V.
Dalam menggambarkan rangkaian hubungan catu daya ini biasanya dihilangkan. Data
keadaan ideal Op-Amp dan kinerja IC 741 seperti terlihat pada tabel di bawah
ini:
Parameter
|
Data
|
Harga
|
ideal
|
||
Tegangan ofset masukan, V io
|
2mV
|
0
|
Arus ofset masukan, I io
|
2ØnA
|
0
|
Arus panjar masukan, IB
|
80nA
|
0
|
Nisbah penolakan modus bersama(CMRR).ρ
|
90dB
|
Ψ
|
Pergeseran dari I io
|
1nA/°C
|
0
|
Pergeseran dari V io
|
25µV/°C
|
0
|
Frekuensi penguatan-tunggal (unity gain frequency)
|
1MHz
|
~
|
Bandwidth daya penuh
|
10kHz
|
~
|
Penguatan diferensial lingkar terbuka, A
|
105dB
|
~
|
Hambatan keluaran lingkar terbuka, Ro
|
75Ω
|
0
|
Hambatan keluaran lingkar tertutup, Ri
|
2M
|
~
|
Gambar
3. Penguat Op-Amp
Pada
gambar diatas disajikan Op-Amp yang terangkai sebagai penguat inverting. Sinyal
input diumpankan ke input inverting (-) Op-Amp melalui R1, yang disebut elemen
input. Tahanan R2 adalah elemen umpan balik. Dalam penguat inverting, tegangan
output diberikan bersamaan:
Vo
= -(R2/R1). V1
Penguatan
dari rangkaian diatas adalah:
Acl = Vo/Vi atau – (R2/R1)
D LANGKAH
KERJA DAN DATA PRATIKUM
1.Susunlah
rangkaian pembalik Op-Amp DC seperti terlihat pada gambar 4. Gunakan sumber DC
variable sebagai catu daya untuk A741
Gambar 4. Gambar
percobaan penguatan sinyal dengan Op-Amp
2.
Berikan catu tegangan
untuk rangkaian sebesar 9 Volt DC.
3.
Hidupkan IC dengan menghubungkannya dengan catu daya. Atur
Potensio 100K pada posisi tengah . Ukur tegangan kleuaran (dengan multimeter)
pada kaki- kaki Vo dan menunjukan nilai sebesar 5,7 V
Secara teori :
Vo
= -(R2/R1). V1
•
Hubungkan
kapasitor (C2) 1µF secara seri dengan Vo dan isyarat AC 400 Hz. Atur keluaran
sumber AC tersebut pada harga yang terendah kemudian hubungkan osiloskop ke
kaki-kaki Vo (setelah kapasitor C2).
Gambar
4.1 Rangkaian pembalik OP-AMP
5.
Nyalakan pencatu daya dn sumber isyarat masukan. Aturlah
besar isyarat masukan sinusoida sampai mencapai harga maksimum dimana isyarat
keluaran tidak mengalami kecacatan (distorsi). Besarnya tegangan puncak ke
puncak keluaran yang terbaca di osiloskop adalah sebesar 5,7 Vp-p
6.
Hitunglah besar penguatan tegangan dalam satuan dB
(desibel).
7.
Aturlah 3 keadaan sinyal input pada keadaan maksimum, minimum,
dan tengah-tengah.
8.
Kemudian aturlah potensi R4 pada posisi maksimum, minimum,
dan tengah-tengah.
E DATA
PRATIKUM YANG DI PEROLEH
-
Tegangan keluaran pada kaki Vo diperoleh : 5,7 V
-
Besar tegangan dari puncak ke puncak terbaca di osiloskop sebesar 5,9 Vp-p
-
Hitung besaran penguatan tegangan dan tentukan dalam satuan dB ( desibel)
10 mv
x 1,8 = 18 mv
Penguatn
dalam satuan dB ( decibel ) adalah :
10
log
10
log
10
log
10
log 316,666
10
x 2.50
25
dB
E ANALISA
•
Perbandingan
sinyal input dan sinyal output, hitung juga penguatan dalam satuan dB
Penguatan dalam dB adalah 25 dB
2.
Lakukan Perhitungan secara teori dan bandingkan dengan hasil pengamatan
Secara
Teori :
Dari
hasil pengamatan di dapatkan setengah tegangan Vout adalah 5,7
3.
Lakukan analisa rangkaian praktek dengan software electronic simulator dan bandingkan
dengan pengamatan diatas.
- Potensio pada posisi minimum
-
Potensio pada posisi tengah
-
Potensio pada posisi Maximum
Kapasitor
yang di hubungkan seri dengan Vo
simulasi :
3.
Kesimpulan Pratikum
Dari
hasil praktikum ini dapat didimpulkan bahwa:
1.Prinsip
kerja dari rangkaian preamp head ini adalah sbb : rangkaian yang digunakan
adalah Opamp non-inverting amplifier, yang mana sinyal input dan outputnya
adalah satu fasa. Rangkaian ini juga menggunakan feedback yang digunakan untuk
menstabilkan tegangan outputnya. Adanya kapasitor pada feedback menyebabkan
bandwidth respon semakin lebar.
2.Penguatan
yang dihasilkan dari preamp head ini bervariasi. Mulai dari 3,9 kali sampai
36,2 kali. Penguatan terbesar terjadi pada frekuensi 300 Hz. Pada frekuensi
tinggi, penguatan cenderung menurun.
3.respon
frekuensi dari rangkaian preamp ini dapat dilihat pada gambar grafik di bawah
ini. Dari grafik dapat dilihat bahwa respon frekuensi dari preamp ini rata-rata
menguatkan pada frekuensi kurang dari 2kHz. Rata-rata penguatan adalah 17 kali.