Jumat, 11 April 2014

INSTALASI AUDIO HIFI

LAPORAN 6
PRAKTIKUM AUDIO RADIO
INSTALASI AUDIO HIFI


Oleh :
 Dimas Adi Surya 
 1307256
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA
TEKNIK ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014





A.    Tujuan :

Setelah praktikum ini mahasisawa diharapkan mampu:
1. Menginstalasi perangkat audio HiFi
2. mengetahui fungsi peralatan audio HiFi
3. mengetahui troubleshooting dasar peralatan audio HiFi

B.     Alat dan Bahan:

Alat dan bahan yang dibutuhkan pada praktikum kali ini adalah:
1.      Amplifier                           = 1 set
2.      Mixer  Audio                    = 1 set
3.      Audio Player                     = 1 set
4.      Loudspeaker                     = 2 buah
5.      Kabel                                 = secukupnya

C.    Teori pendukung

Sistem tata cara merupakan sekumpulan peralatan dalam pengaturan suara atau bunyi untuk menghasilkan kualitas bunyi yang baik pada suatu acara pertunjukan, pertemuan, ekman dan lain lain. Tata suar erat kaitanya dengan pengaturan penguatan suara agar bida terdengar keras tanpa mengabaikan kualitas suara – suara yang dikuatkan. Pengaturan tersebut meliputi pengaturan mikropon-mikropon, kabel-kabel, prosesor dan efek suara, serta pengaturan konsul mixer, juga audio power amplifier dan speaker-speakernya secara keseluruhan.
Pada instalasi tata suara paling sederhana dilihat pada gambar 1, dimana bagia input berfungsi menerima signal masukan dari mikrofon, pemutar music dan peralatan menghasilkan bunyi lainya.



 
 



                                                            Gambar 1. Blok Rangkaian Audio Amplifier
Microphone berfungsi menambah getaran suara menjadi signal listrik dan mengirimnya melalui kabel menuju mixer audio. Mixer menerima signal suara dan musik melalui setiap kanalnya kemudian dilakukan proses mixing dan balancing.  Proses ini dilakukn untuk mencampur dan menyeimbangkan suara yang diterima yang dilakukan lagi melalui kabel rangkaian power amplifier.
·         Mikrofon
            Pada dasarnya mikrofon berguna untuk mengubah suara memjadi getaran listrik sinyal Analog untuk selanjutnya diperkuat dan diolah sesuai dengan kebutuhan, pengolahan berikutnya dengan Power Amplifier dari suara yang berintensitas rendah menjadi lebih keras terakhir diumpan ke Speaker.
            Pemilihan mikrofon harus dilakukan dengan lebih hati-hati. Hal ini dilakukan untuk mencegah berkurangnya kemampuan mikrofon dari performa yang optimal. Agar lebih efektif, mikrofon yang digunakan haruslah sesuai kebutuhan dan seimbang antara sumber suara yang ingin dicuplik, misalnya suara manusia, alat musik, suara kendaraan, atau yang lainnya dengan sistem tata suara yang digunakan seperti sound sistem untuk live music, alat perekaman, arena balap GP motor, dan sebagainya.[]
·        Mixer
            Mixer adalah perangkat yang akan mengatur nada suara asli, dapat mengubah tingkat, warna, nada dan pengaturan akustik lainnya. Seringkali dalam konser, disaat orang-orang bernyanyi keras, seorang penata suara akan duduk untuk seluruh pertunjukan dan menyesuaikan pengaturan tergantung di mana dan kapan diperlukan.
            Untuk penggunaan sound system di rumah (home use), perangkat ini tidak begitu diperlukan karena hanya satu sumber suara yang digunakan. Fungsi pengalihan dari satu sumber suara ke sumber suara lainnya, misal dari radio ke tape, dilakukan oleh multi saklar atau multi switches. Mixer lebih banyak digunakan untuk tujuan komersial misalnya studio rekaman, studio radio, dan usaha-usaha lainnya yang bergerak dibidang audio entertainment.
·        Amplifier
            Penguat atau Amplifier adalah komponen elektronika yang digunakan untuk menguatkan daya atau tenaga secara umumnya. Dalam bidang audio, amplifier bertugas menguatkan signal suara yang telah dinyatakan dalam bentuk arus listrik pada bagian inputnya menjadi arus listrik yang lebih kuat di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi frekuensi disebut sebagai fungsi transfer.
            Power Amplifier bertugas sebagai penguat akhir dari preamplifier menuju ke driver speaker. Amplifier pada umumnya terbagi menjadi dua yaitu Power Amplifier dan Integrated Amplifier. Power Amplifier adalah penguat akhir yang tidak disertai dengan Tone Control atau Equalizer (Volume, Bass, Treble), sebaliknya integrated amplifier adalah penguat akhir yang telah disertai dengan Tone Control.[2]
            Power output atau tenaga keluaran suatu amplifier bervariasi mulai dari 10 Watt sampai ribuan Watt. Untuk hiburan di rumah power output 20 Watt sudah cukup memadai, tetapi untuk penggunaan di lapangan terbuka dibutuhkan power output yang lebih besar sesuai medan cakupan. Untuk sistem PA 100 Watt sudah cukup, tetapi untuk konser musik barangkali 5000 Watt masih dianggap kurang meledak atau membahana. Terlepas dari masalah power output, amplifier yang baik harus mampu merespon frekuensi audio dari 0 - 20.000 Hz.
·        Speaker                                                  
            Dalam perangkat sound system, speaker merupakan terminal akhir dimana semua sumber suara yang telah digabung/dicampur bermuara. Melalui speaker inilah signal audio direproduksi kembali dan sekaligus diperkuat sehingga dapat dinikmati.
            Dalam sebuah unit speaker (kiri/kanan/mono) sekurang-kurangnya terdiri atas tiga buah speaker yakni Woofer, Midrange, dan Tweeter. Woofer speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada rendah seperti bass dan drum. Midrange speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada pertengahan seperti suara penyanyi, gendang, dan gitar. Tweeter speaker berfungsi mereproduksikan nada-nada tinggi seperti bunyi lengkingan biola, dan bunyi simbal.
·        Recorder
            Recorder/alat perekam audio yang umum digunakan selama dua dasawarsa terakhir adalah recorder analog, merekam di atas permukaan pita magnetik. Pita magnetik sebagai media perekaman dijual dalam format kaset (lebar 1/8 inc) maupun reeltape (lebar 1/4 inc). Kaset recorder lebih banyak dipakai untuk hiburan sedangkan reeltape digunakan untuk tujuan komersial karena lebih berkualitas dibanding kaset.
            Dalam sound system reeltape digunakan sebagai induk perekaman atau master recording. Sedangkan kaset digunakan sebagai copy rekaman, artinya setelah signal audio direkam dan di edit pada reeltape kemudian di copy atau di re-record ke kaset.
            Hasil reproduksi signal audio dikatakan berkualitas jika semua frekuensi tercover. Secara teknis kaset atau reeltape recorder yang digunakan harus memiliki tanggapan frekuensi 20 - 20.000 Hz.

Dalam system sederhana, power amplifier kadangterdapat dalam satu kesamaan dengan mixer yang disebut power mixer, atau juga power amplifier yang tercakup dalam kontak speaker yang lebih kita kenal dengan speaker aktif. Namun betapapun besar dan rumit sebuah system, tetap akan berada pada prinsip diatas tadi seperti yang terihat pada gambar 1.
Dalam system lebih besar akan terdapat beberapa peralatan tambahan yang tentu aja akan terdapat banyak pengaturan. Pada gambar 2, terlihat system yang lebih kompleks. Ini adalah yang biasa siterapkan bagi kafe, pub, bar, atau club yang menampilkan music live dan ber-area tudak terlalu luas.

Gambar 2
.
D.    Langkah kerja praktikum

1.      Pasang dan rakitah peralatn audio seperti pada gambar 2 dan sesuaikan dengan peralatan yang tersedia.
2.      Masukkan input mixer dengan perlatan penghasil bunyi seperti microphone, ipod, mp3 player, computer, CD dan lainyya
3.      Atur pengaturan bass dan trable pada posisi tengah dan atur besaran volume seperlunya (sesuaikan dangan kuat bunyi).
4.      Lepaskan loudspeaker hubungkan, pasang AFG pada bagian mixer serta hubungkn ke chanel 1 osiloskop dan output dari power amplifier pada chanel 2 osiloskop
5.      Atur input AFG pada posisi 1 KHz dengan amplitude sebesar 50 mVp-p, berapa tegangan output yang dihasilkan? 19   Vp-p, dan tentukan juga beda fase ф =  180°
6.      Atur pengaturan penguatan input dengan membesarkan dan mengecikan gain, volume perchanel, volume master dan volume dari power amplifier hingga menghailkan sinyal output yang terbaca dan tidak cacat   46 Vp-p.  Berapa besar penguatan dari rangkaian keseluruhan yang anda gunakan   60 dB .



                                               AV = 20 log    Vo/Vi
                                                    = 20 log   46 V / 50 mV
                                                    = 20 log   46000 mV / 50 mV
                                                    = 20 log 960
                                                    = 60 dB
 
                                            
7.      Aturlah pengaturan berbagai kondisi dari peralatan mixer, da dengarkan serta amati setiap perubahan dari setiap perubahan pengaturan ari mixer.


E.     Evaluasi / Penugasan

1.      Lengkapilah teori tentang peralatan yang anda gunakan pada laporan anda.
2.      Buatkanlah teori dan prinsip kerja dari peralatan-peralatan audio yang digunakan pada sound professional.
3.      Cari dan jelaskan tentang istiah sound reinforcement.
4.      Buatlah kesimpulan dari praktikum anda dengan menyesuaikan tujuan dari praktikum anda

Jawab :

2.      Peralatan-peralatan audio yang digunakan pada sound professional.

v  Amplifier
Penguat (bahasa Inggris: Amplifier) adalah rangkaian komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara yaitu memperkuat signal arus (I) dan tegangan (V) listrik dari inputnya menjadi arus listrik dan tegangan yang lebih besar (daya lebih besar) di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekuensi audio, gain power amplifier antara 20 kali sampai 100 kali dari signal input.


Jadi gain merupakan hasil bagi dari daya di bagian output (Pout) dengan daya di bagian inputnya (Pin) dalam bentuk fungsi frekuensi. Ukuran dari gain, (G) ini biasanya memakai decibel (dB). Dalam bentuk rumus hal ini dinyatakan sebagai berikut:
G(dB)=10log(Pout/Pin)).

Pout adalah Power atau daya pada bagian output, dan Pin adalah daya pada bagian inputnya.
Dalam bagian rangkaian amplifier pada proses penguatan audio ini terbagi menjadi dua kelompok bagian penting yaitu bagian penguat signal tegangan (V) kebanyakan menggunakan susunan transistor darlington, dan bagian penguat arus susunannya transistor paralel dan masing-masing transisistor berdaya besar dan menggunakan sirip pendingin untuk membuang panas ke udara, sekarang ini banyak yang menggunakan transistor simetris komplementer.

v  Mixer  Audio
Mixer berfungsi sebagai pencampur suara, sebuah mixing console, apakah itu analog maupun digital, atau juga disebut soundboard / mixing desk (papan suara) adalah sebuah peralatan elektronik yang berfungsi memadukan (lebih populer dengan istilah "mixing"), pengaturan jalur (routing) dan mengubah level, serta harmonisasi dinamis dari sinyal audio. Sinyal - sinyal yang telah diubah dan diatur kemudian dikuatkan oleh penguat akhir atau power amplifier.
Audio mixer secara luas digunakan dalam berbagai keperluan, termasuk studio rekaman, sistem panggilan publik (public address), sistem penguatan bunyi, dunia penyiaran baik radio maupun televisi, dan juga pasca produksi pembuatan film. Suatu contoh yang penerapan sederhana, dalam suatu pertunjukan musik misalnya, sangatlah tidak efisien jika kita menggunakan masing masing amplifier untuk menguatkan setiap bagian baik suara vokal penyanyi dan alat alat musik yang dimainkan oleh band pengiringnya.
Disini Audio mixer akan menjadi bagian penting sebagai titik pengumpul dari masing masing mikropon yang terpasang, mengatur besarnya level suara sehingga keseimbangan level bunyi baik dari vokal maupun musik akan dapat dicapai sebelum diperkuat oleh amplifier.
Mixer adalah salah satu perangkat paling populer setelah microphone. Kita lebih mengenalnya dengan sebutan mixer, mungkin kebanyakan kita menyebutnya demikian karena fungsinya yang memang mencampur segala suara yang masuk, kemudian men-seimbangkannya, menjadikannya salura dua kanal (L-R kalau stereo, dan satu kalau mono), kemudian mengirimkannya ke cross-over aktif baru diumpan ke power amplifier dan terakhir ke speaker.
Mixing console menerima berbagai sumber suara. Bisa dari microphone, alat musik, CD player, tape deck, atau DAT. Dari sini dengan mudah dapat dilakukan pengaturan level masukan dan keluaran mulai dari yang sangat lembut sampai keras. Kalau kita misalkan sebuah system audio iu umpamakan sebagai tubuh manusia, snake cable bisa kita umpamakan sebagai system syaraf, dan mixing console sebagai jantungnya.
v  Audio Player
Audio Player adalah Pemutar Media yang berfungsi untuk memutar audio digital termasuk Disc Audio seperti CD / DVD dan File Audio

Format Audio yg Paling sering Kita Dengar
·         aac (Advance Audio Codec)
·         ape (Monkey's Audio)
·         FLAC (Free Loseless Audio Codec)
·         mp3 (MPEG layer 3)
·         ogg (Ogg Vorbis Audio)
·         wav (Windows WAVE)
·         wma (WIndows Media Audio)
Beberapa Player biasanya telah disertakan codec untuk memutar audio tersebut , namun beberapa tidak , cara termudah untuk mendapatkan codec itu adalah dengan mendownload paket codec yang banyak tersedia di Internet
Poin Penting Bagi Audio Player
·         Effisiensi Memori (Resource)
·         Library Effective
·         Plugin / DSP / Equaliser support
·         Streaming Clarity
·         Others Visualization Support
Berikut ini Diperkkenalkan Beberapa Audio Player yang sudah banyak dikenal oleh beberapa pengguna computer
·         Winamp
·         Jet Audio
·         AIMP
·         foobar2000
·         SongBird
·         iTunes
·         Windows Media Player
·         MediaMonkey


v  Loudspeaker
Loudspeaker, speaker atau sistem speaker merupakan sebuah transduser elektroacoustical yang mengubah sinyal listrik ke bentuk getaran suara. Speaker adalah mesin pengubah terakhir atau kebalikan dari mikropon. Speaker membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali menjadi vibrasi-vibrasi fisik untuk menghasilkan gelombang-gelombang suara.




Dasar Loudspeaker
Dalam loudspeaker terdapat sekat rongga (juga dikenal sebagai konus) tipis, membran agak kaku diletakkan ditengah-tengah magnet. Magnet menginduksi membran hingga bergetar, dan menghasikan suara. Membran ini juga terdapat pada headphone. Loudspeaker ini mengubah sinyal listrik menjadi getaran suara sehingga dapat didengar manusia. Secara singkat bagian yang terpenting dari loudspeaker adalah : Konus, Suspensi, Kumparan suara dan Magnet. Perubahan medan magnet di dalam speaker akan berinteraksi dengan medan konstan magnet yang menyebabkan kumparan bergerak sebagai reaksi akibat ada tidaknya arus. Konus ikut bergerak akibat kumparan suara bergerak sehingga pada udara sekitar konus akan terbentuk gelombang tekanan. Gelombang inilah yang terdengar sebagai bunyi.


3.      Sound Reinforcement
Sound Reinforcement adalah sistem yang lebih besar lagi untuk menjamak audience dalam jumlah banyak dan luas dalam suatu tempat,misal: live musik outdoor,konser indor atau outdoor,dll.

Sistem ini lebih kompleks baik dari X-over speaker,equalisasi,delay speaker,limiter,dan aplikasi pendukung lainnya. Dilihat dari segi quantity peralatan pun lebih banyak mulai dari ratusan microfon, mixer audio, Processor,audio controller,remote amplifier,line array speaker,gate,limiter,effect,dll.
Nah itu semua dijadikan satu sistem yang kompleks hingga dapat menghasilkan suara yang bagus,detail,dan dapat menjangkau banyak audience.


kelebihan :
a.Dapat menjangkau atau mengcover ruangan maupun lapangan yang luas.
b.Dapat mendistribusikan suara ke lebih banyak audience.
c.Suara yang dihasilkan lebih detail,lebih kuat,dan berkualitas.

kekurangan :
a.Sistem yang digunakan lebih kompleks dan rumit.
b.Memakan biaya yang sangat mahal
c.Terlalu banyak peralatan yang dipakai.

4.      -  Untuk mendapatkan sinyal outputnya agar tidak cacat, tidak hanya dengan membesarkan dan mengecikan gain, volume perchanel, volume master dan volume dari power amplifier, tetapi juga mengatur / memutar amplitudo pada  AFG, agar sinyal output yang terbaca dan tidak cacat
-          Audio mixer akan menjadi bagian penting sebagai titik pengumpul dari input yang terpasang, mengatur besarnya level suara sehingga keseimbangan level bunyi baik dari vokal maupun musik akan dapat dicapai sebelum diperkuat oleh amplifier.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar